a. Kaki candi berbentuk persegi (bujur sangkar). Di
tengah-tengah kaki candi inilah ditanam pripih.
b. Tubuh candi terdiri atas sebuah bilik yang berisi arca perwujudan.
Dinding luar sisi bilik diberi relung (ceruk) yang berisi arca. Dinding relung
sisi selatan berisi arca Guru, relung utara berisi arca Durga, dan relung
belakang berisi arca Ganesha. Relung-relunguntuk candi yang besar biasanya
diubah.
c. Atap candi terdiri atas tiga tingkat. Bagian atasnya lebih kecil
dan pada puncaknya terdapat lingga atau stupa. Bagian dalam atap (puncak bilik)
ada sebuah rongga kecilyang dasarnya berupa batu segi empat dengan gambar
teratai merah, melambangkan takhta dewa. Pada upacara pemujaan, jasad dari
pripih dinaikkan rohnya dari rongga atau diturunkan ke dalam arca perwujudan.
Hiduplah arca itu menjadi perwujudan almarhum sebagai dewa.
11 Bangunan candi di Indonesia yang bercorak Hindu, antara lain, candi Prambanan, candi
Sambisari, candi Ratu Boko, candi Gedongsongo, candi Sukuh, candi Dieng, candi
Jago, candi Singasari, candi Kidal, candi Panataran, candi Surawana, dangapura
Bajang Ratu. Bangunan candi yang bercorak Buddha, antara lain, candi
Borobudur, candi Mendut, candi Pawon, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari,
dan candi Muara Takus. Beberapa peninggalan bangunan lain yang menyerupai candi
sebagai berikut.
a. Patirtan atau pemandian, misalnya, patirtan di Jalatunda dan
Belahan (lereng Gunung Penanggungan), di candi Tikus (Trowulan), dan di Gona
Gajah (Gianyar, Bali).
b. Candi Padas di Gunung Kawi, Tampaksiring. Di tempat ini terdapat
sepuluh candi yang dipahatkan seperti relief pada tebing-tebing di Pakerisan.
c. Gapura yang berbentuk candi dan memiliki pintu keluar masuk. Contoh
candi semacam ini adalah candi Plumbangan, candi Bajang Ratu, dan candi Jedong.
d. Jenis gapura lainnya yang berbentuk seperti candi yang dibelah dua
untuk jalan keluar masuk. Contoh candi semacam ini adalah candi Bentar dan
candi Wringin Lawang.
0 komentar:
Post a Comment