A. Inti Masalah Ekonomi
Masalah pemenuhan kebutuhan hidup menjadi masalah pokok manusia yang tidak pernah terselesaikan. Ketimpangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang sangat terbatas disebut kelangkaan atau scarcity.Penyebab terjadinya kelangkaan, antara lain :
- Terbatasnya sumber daya alam. Alam tidak seluruhnya dapat memenuhi kebutuhan manusia karena ketersediaan sumber daya terbatas. Ada sumber daya alam yang dalam jangka pendek akan habis, tetapi ada juga sumber daya alam yang habis dalam jangka waktu yang cukup lama. Contoh keterbatasan kini dialami Indonesia dengan ketersediaan bahan bakar minyaknya.
- Terjadinya bencana alam. Peristiwa alam baik, karena siklus maupun ulah manusia yang mengakibatkan terjadinya bencana, merupakan salah satu penyebab terjadinya kelangkaan barang. Bencana yang terjadi menimbulkan kerusakan alam, seperti terjadinya letusan gunung Sinabung di Sumatera Utara yang berbulan-bulan lamanya menyebabkan lahan pertanian rusak sehingga terjadi kelangkaan hasil pertanian.
- Kemampuan manusia yang terbatas. Kemampuan manusia yang rendah terhadap penguasaan teknologi ,antara lain, menyebabkan tidak terpenuhinya berbagai kebutuhan. Keterbatasan tersebut mengakibatkan minimnya pengelolaan sumber daya ekonomi terutama sumber daya alam.
- Kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Populasi manusia yang tidak terkendali dewasa ini mengakibatkan kebutuhan manusia semakin meningkat, sementara sarana pemenuhan kebutuhan sangat terbatas. Akhirnya, sebagian kebutuhan mungkin tidak terpenuhi.
B. Biaya Peluang
Biaya peluang yang lebih dikenal dengan opportunity cost adalah biaya yang dikorbankan seseorang karena pemilihan barang atau jasa yang dianggap lebih bermanfaat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Sebagian ekonom menyebut bahwa biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang paling berharga yang hilang. Sedangkan ekonom lain mengemukakan bahwa biaya peluang adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu.
Contohnya, seseorang dihadapkan pada dua pilihan antara membeli sepatu bola karena hobinya atau membeli buku pelajaran karena ia adalah seorang siswa yang baru masuk di sebuah SMA. Jika ia memilih sepatu bola, maka biaya yang dikorbankan untuk membeli buku itu disebut biaya peluang.
Contoh lain, Hendra mendapatkan tawaran bekerja di sebuah kantor akuntan publik dengan gaji Rp.2.600.000,- dan perusahaan manufaktur dengan gaji Rp.3.500.000,-. Sedangkan ayahnya mengajak bergabung di perusahaan tempat ia bekerja dengan gaji Rp.4.500.000,-. Hendra akhirnya memilih menerima tawaran kantor akuntan dengan harapan dapat menimba ilmu, selain juga jaraknya yang tidak jauh dari rumah. Melihat kasus di atas, maka biaya peluang yang dikorbankan oleh Hendra adalah nilai atau gaji yang paling besar dari tiga pilihan tersebut, yakni Rp. 4.500.000,-
C. Pilihan, Skala Prioritas dan Pengelolaan Keuangan
Penentuan skala prioritas berdasarkan pilihan yang tepat perlu dilakukan oleh seseorang berdasarkan kebutuhan yang lebih penting dan bermanfaat. Dalam menentukan pilihan tersebut, perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain, biaya peluang, kebermanfaatan barang atau jasa, dan kualitas barang atau jasa. Hal ini perlu dilakukan berkaitan dengan pengelolaan keuangan agar dapat dimanfaatkan dengan efisien dan efektif.Sebagai seorang pelajar pengelolaan keuangan dapat dilakukan antara lain dengan :
- Membuat daftar kebutuhan.
- Membuat rencana keuangan dengan menyusun penerimaan dan pengeluaran.
- Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran secara sederhana.
- Mengevaluasi pengeluaran yang dilakukan.
- Membiasakan diri menabung.
0 komentar:
Post a Comment