Saturday, September 12, 2015

Bagaimana Lautan Terbentuk ?

Permukaan bumi sebagian besar terdiri atas lautan atau samudera. Samudera ini merupakan habitat dari berbagai makhluk hidup, bahkan mungkin ada makhluk hidup air yang belum diketahui oleh manusia karena saking luasnya dan belum banyak dijamah.

Samudera atau laut juga merupakan sumber daya yang penting. Pemanfaatan laut sebagai pariwisata, sumber energi listrik tenaga pasang surut, sumber garam. Bahkan dapat dikatakan samudera atau laut merupakan salah satu komponen penting “Mesin kalor” bumi. Sifatnya yang tidak mudah berubah suhunya daripada daratan membuat energi panas dari matahari diubah menjadi energi kinetik berupa angin. Adanya angin di bumi salah satunya dikarenakan adanya lautan. 

Lalu pernahkan anda berfikir bagaimana laut di bumi dapat terbentuk?


Menurut salah satu teori terbentuknya lautan adalah sebagai berikut,

Pada zaman dahulu bumi masih kosong dan hanya terdiri atas batu-batuan. Dalam sistem tata surya kita pada waktu itu masih terdapat planet-planet kecil (banyak yang berukuran 1/1000 kali bumi). Planet-planet kecil ini menghantam bumi sehingga terjadi kawah-kawah raksasa dan berton-ton bahan terlempar.

Pada saat benturan terjadi, impuls yang diberikan planet kecil tersebut sangat besar dan mampu melelehkan batuan sebagian batuan yang ada di bumi serta gas-gas yang terkurung di dalam bumi terlepas. Gas-gas ini membentuk selimut yang menyelubungi bumi dan menghalangi panas yang akan keluar dari bumi. Benturan yang terus menerus menyebabkan selimut gas ini membentuk semacam atmosfer tipis. akibat panas yang tertahan oleh lapisan gas ini, suhu bumi semakin tinggi, apalagi ditambah dengan benturan oleh planet-planet kecil. Suhu yang tinggi ini akan menyebabkan permukaan bumi mencair dan suhu bumi terus naik sampai seluruh permukaan bumi tertutup lava. Akibat gravitasi bumi unsur-unsur logam berat seperti besi dan nikel akan tenggelam dalam lava ini dan berada di dalam bumi .

Suhu panas dipermukaan bumi menyebabkan gas yang berada di dekat permukaan bumi lebih panas daripada gas yang berada jauh di atas permukaan bumi. karena massa jens gas panas lebih kecil dibandingkan dengan gas dingin yang berada di atasnya maka gas panas ini akan naik dan gas dingin akan turun. Karena suhu diluar angkasa sangat dingin maka gas panas yang ke atas tersebut menjadi dingin sebaliknya gas dingin yang turun ke permukaan bumi tersebut menjadi panas maka gas panas dan dingin tersebut akan bertukar kembali dan terjadilah proses konveksi. Proses ini berlangsung terus dan mendinginkan permukaan planet, sehingga terjadi lapisan tipis kerak bumi yang ditebari gunung-gunung api. Proses pendingnan terus menerus ini akan menyebabkan atmosfer bumi menjadi lebih dingin. Akibatnya lama kelamaan terjadilah proses pengembunan pada gas atmosfer tersebut dan turunlah hujan lebat. Awan badai berlangsung bertahun-tahun dan mulailah terbentuk lautan.

Setelah berpuluh-puluh juta tahun, hujan lambat laun berhenti dan awan menipis sehingga sinar matahari dapat mencapai permukaan planet. Akhirnya selama berabad-abad, letusan gunug berapi bawah laut serta gerakan lempeng-lempeng tektonik menyebabkan terjadinya palung laut dan samudera seperti sekarang ini.

Sekian , semoga bermanfaat

Referensi : Yohanes surya. Olimpiade fisika.

0 komentar:

 

Copyright © ILMU KAULA Design by O Pregador | Powered by Blogger