Wednesday, August 5, 2015

Teori Fisika tentang Mati Suri


Ada yang Pernah mati suri ? atau jika belum, ada yang pernah menjadi saksi orang disekitar kita mati suri ?
Sebenarnya mati suri itu apa ?

Apakah mereka benar benar mati ? lalu kenapa mereka bisa kembali hidup dan berinterkasi dengan orang sekitarnya lagi ?


Mati suri sering didefinisikan sebagai keadaan seperti mimpi dan pengalaman mengganggu yang berasosiasi dengan penggunaan obat-obatan. Perasaan sadar terpisah dari tubuh sering dirujuk sebagai pengalaman keluar tubuh.

Secara medisSaat membicarakan mati suri, biasanya sulit untuk lepas dari nuansa mistis dan spiritual. Meski begitu, kondisi yang sering disebut dengan istilah Near Death Experience ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah dengan ilmu kedokteran.

Secara Psikologis Saat mati suri, memori psikologis seseorang direset total jadi nol lagi sehingga mengalami rekonstruksi ulang dari kepribadian seseorang. Biasanya orang-orang yang mengalami mati suri mengalami tahap rekonstruksi ulang dari kepribadiannya ke arah yang lebih baik

Sedangkan Secara Spiritual /AgamaPada saat mati suri,di dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa salah satu ujung tali roh terlepas tapi dia masih hidup karena ujung yang lain masih terikat dan itu yang membuatnya bisa kembali hidup lagi. Hampir sama dengan orang tidur,

Jika diatas tadi dijelaskan pengertian mati suri menurut Medis, Psikologis, Agama, Nah dengan Ilmu Fisika Fenomena mati suri pun dapat dijelaskan walaupun masih sebatas teori.

Pengalaman hampir mati terjadi ketika zat yang membentuk jiwa manusia terlepas dan meninggalkan sistem syaraf, memasuki alam semesta. Berdasar pada ide ini, kesadaran (consciousness) sejatinya dianggap sebagai sebuah program komputer kuantum dalam otak, yang bisa tetap bertahan di alam semesta bahkan setelah kematian. Ini menjelaskan persepsi sejumlah orang yang pernah mengalami mati suri ( Dr Stuart Hameroff, Profesor Emeritus pada Departemen Anestesi dan Psikologi dan Direktur Pusat Studi Kesadaran University of Arizona)


Fisikawan Inggris, Sir Roger Penrose yang menyatakan, esensi dari jiwa kita terkandung dalam strukstur yang disebut mikrotubulus (jamak: mikrotubula) yang berada dalam sel-sel otak. Pengalaman kesadaran kita adalah hasil dari efek gravitasi kuantum dalam mikrotubula. Sebuah teori yang mereka sebut sebagai pengaturan pengurangan obyektif (Orch-OR).



Dengan demikian, menurut teori ini, jiwa kita lebih dari sekadar interaksi antar neuron pada otak. Melainkan susunan yang terbangun dari intisari alam semesta, dan mungkin telah ada sejak waktu bermula.
Dengan keyakinan itu, Dr Hameroff menyatakan bahwa saat pengalaman hampir mati terjadi, mikrotubula kehilangan kondisi kuantumnya, namun informasi di dalamnya tak lantas hancur. Sebaliknya, ia hanya meninggalkan raga dan kembali ke alam semesta.



"Katakanlah jantung berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, mikrotubulus kehilangan keadaan kuantumnya," kata Dr Hameroff. "Tapi informasi kuantum di dalam mikrotubulus tidak rusak, tak bisa dihancurkan. Hanya didistribusikan dan menghilang ke alam semesta."

Jika pasien tersebut sadar, hidup kembali, informasi kuantum itu juga akan kembali ke mikrotubulus. "Sehingga  pasien bisa berkata, 'aku mengalami pengalaman hampir mati'."

Bagaimana jika pasien itu tak pernah tersadar?

"Jika pasien tak sadar dan akhirnya meninggal dunia. Bisa jadi informasi kuantumnya tetap eksis di luar jasadnya, mungkin tanpa batas, sebagai sebuah ruh."

Sampai Sekarang pun , Pendapat tersebut masih Sekedar Teori yang masih belum bisa dibuktikan secara Ilmiah, selain itu Teori Orch-OR tesebut mendapat kritik keras dari para pemikir empiris, dan terus menjadi perdebatan kontroversial di kalangan ilmuwan. 

Nah dari berbagai penjelasan menurut berbagai sudut pandang, Menurut saya mati suri, bisa diikutkan hukumnya dengan tidur sementara, karena nyawanya tidak benar-benar dicabut oleh Allah. Di dalam surat Al Kahfi mulai ayat 9 sampai 26, Allah menyebutkan tentang para pemuda kahfi yang ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun. Cerita tentang Pemuda kahfi yang tidur selama 309 tahun pasti sudah sering kita dengarkan dalam pengajian maupun kegiatan lainnya.
Kuasa ALLAH itu tidak ada batasnya, Logika kita sebagai Manusia tidak akan Sampai untuk mengerti Kuasa-kuasa ALLAH SWT

wallahualam

sekian , semoga bermanfaat
sumber : disini

0 komentar:

 

Copyright © ILMU KAULA Design by O Pregador | Powered by Blogger