Sunday, June 7, 2015

Aplikasi Bioteknologi

Aplikasi Bioteknologi


Aplikasi Bioteknologi Tradisional

     Bioteknologi tidak hanya berkembang pada akhir-akhir ini saja. Bioteknologi telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu, di segala bidang, seperti industri pangan, obat-obatan, pertanian, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan. 

     Misalnya, ragi dimanfaatkan untuk pembuatan anggur dan bir (sekitar 6000 SM), pada 4000 SM ragi dimanfaatkan untuk roti yang mengembang, dan pada 1512, bahan kimia yang penting bagi manusia, seperti aseton, butanol, dan gliserol diperoleh dari bakteri.

     Di masa lalu, Bioteknologi dilakukan secara sederhana. Perkembangan yang pesat baru terjadi setelah diketahui mikroorganisme melakukan fermentasi. Penelitian ini dipelopori oleh Louis Pasteur sehingga beliau mendapat julukan sebagai Bapak Bioteknologi.

     Sedangkan, perkembangan Bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan penemuan-penemuan lainnya. Penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda, dan kloning merupakan contoh Bioteknologi modern.

     Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA (gen), selain memanfaatkan Mikrobiologi dan Biokimia. Aplikasi Bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tradisional dan modern. Pada kesempatan ini kita akan membahas aplikasi bioteknologi tradisional.

     Aplikasi Bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek, di antaranya:

a.Pangan
Aplikasi Bioteknologi Tradisional pada Pangan

     Beberapa contoh Bioteknologi tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus.

b.Pertanian

     Beberapa contoh Bioteknologi tradisional dalam bidang pertanian, ialah:

  1. Hidroponik, merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman.
  2. Penyeleksian tanaman jenis mustard alami oleh manusia, menghasilkan tanaman, kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.

c.Peternakan

     Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.

d.Kesehatan dan pengobatan


     Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

Aplikasi Bioteknologi Modern

     Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada rekayasa DNA (gen). Selain itu, memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Aplikasi Bioteknologi modern mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya aspek pangan, pertanian, peternakan hingga kesehatan dan pengobatan.

a.Pangan

     Bioteknologi modern pada bidang pangan, misalnya buah tomat hasil manipulasi genetik sehingga tahan lama, tidak cepat matang, dan tidak cepat membusuk; kentang yang telah mengalami mutasi genetik hingga kadar pati kentang meningkat 20% dari kentang biasa.

b.Pertanian

     Beberapa Bioteknologi modern pada bidang pertanian, misalnya tanaman kedelai tengger dan kedelai hijau camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi diperoleh dari radiasi seleksi biji-biji kedelai.

c.Peternakan

     Bioteknologi modern pada bidang peternakan, misalnya, pembelahan embrio secara fisik (splitting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi, dan kuda. Dengan teknologi yang modern telah dikembangkan teknologi kloning yang menghasilkan klon dari sel somatik.

d.Kesehatan dan pengobatan

     Beberapa bioteknologi modern pada bidang kesehatan dan pengobatan, antara lain: hormon pertumbuhan somatotropin yang dihasilkan oleh Escherichia coli dan manipulasi produksi vaksin dengan menggunakan Escherichia coli agar efisien. Selain itu, untuk menghasilkan insulin secara massal dilakukan rekayasa genetika dengan menggunakan enzim dan bakteri.

     Sekian ulasan saya mengenai aplikasi bio teknologi, mulai dari aplikasi bioteknologi tradisional serta aplikasi bioteknologi modern. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

 

Copyright © ILMU KAULA Design by O Pregador | Powered by Blogger