Wednesday, June 17, 2015

Mastigophora (Flagellata) dan Myxomycetes (Mycetozoa)

Mastigophora (Flagellata) dan Myxomycetes (Mycetozoa)


Mastigophora (Flagellata)

     Flagellata meliputi sekitar 1500 jenis Protozoa yang semuanya mempunyai alat gerak flagela. Semua jenis dalam kelompok ini berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri secara membujur. 

     Beberapa jenis Flagellata bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Oikomonas synsyanotica dan Amphisolenia bersimbiosis dengan Cyanobacteria. Jenis yang lain bersifat parasit yang mengifeksi manusia dan menimbulkan penyakit pada alat kelamin, usus, dan penyakit sistemik.

Perhatikan beberapa contoh Flagellata berikut ini:


Mastigophora (Flagellata)
Trichomonas vaginalis
a.Giardia lamblia merupakan Protozoa usus yang dapat menyebabkan disentri dan diare, terutama ditemukan dalam usus dua belas jari. Ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar atau kontak dari tangan ke mulut.

b.Trichomonas vaginalis menimbulkan peradangan pada vagina, ditandai dengan keluarnya cairan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal.

c.Trichomonas homini hidup di dalam alat pencernaan, tidak patogen.
d.Trichomonas foetus menyebabkan abortus spontan pada ternak.

e.Leishmania tropica menyebabkan leishmaniasis yaitu menyebabkan leiso (luka patologis) pada kulit atau organ pencernaan.
f. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia.

Myxomycetes (Mycetozoa)


     Beberapa ahli menyebut Myxomycetes sebagai Mycetozoa karena dalam daur hidupnya dijumpai tahapan yang serupa dengan kehidupan Protozoa, diselingi dengan tahapan yang menyerupai kehidupan jamur. 

Myxomycetes (Mycetozoa)
     Dalam siklus hidupnya terdapat fase vegetatif yang diselingi dengan fase generatif. Pada fase vegetatif bentuknya menyerupai lendir yang dapat berpindah-pindah dengan menjulur ke tempat-tempat yang mengandung banyak makanan. 

     Sel Myxomycetes menyerupai protoplasma Amoeba dengan banyak inti (multinukleat) yang tidak berdinding yang disebut plasmodium. Ukuran dan warnanya sangat beragam dan bentuknya berubah-ubah ketika merayap di atas permukaan substrat. Organisme ini memakan bakteri, Protozoa, spora jamur lain, dan bahan-bahan organik lain seperti sisa-sisa daun, ranting, dan kayu. 

     Makanan diserap dengan fagositosis dan dicerna dalam vakuola makanan dan sisa-sisa yang tidak dicerna dikeluarkan dari vakuola. Jika lingkungan tidak menguntungkan, jamur lendir ini membentuk sel yang berdinding tebal dan keras yang disebut sklerotium. 

     Pada fase generatif/reproduktif, Myxomycetes hidup menetap dan mempunyai bentuk yang khas berupa tubuh buah (sporangium) yang mempunyai dinding sel yang disebut peridium. 

     Tubuh buah Myxomycetes, menghasilkan spora-spora haploid yang berflagela disebut miksflagelata (myxoflagellata). Spora ini tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Flagela pada spora berfungsi untuk bergerak dan dapat dilepaskan ketika tumbuh menjadi individu baru yang disebut miksamuba (myxoamoeba). 


     Contoh Myxomycetes adalah Ceratiomyxa fructilosa, Physarium polycephalum, Didymium nigripes. Trichia persimilis, dan Stemonitis splendens.

     Sekian ulasan saya mengenai penjelasan Mastigophora (Flagellata) serta penjelasan  Myxomycetes (Mycetozoa). Semoga bermanfaat.

0 komentar:

 

Copyright © ILMU KAULA Design by O Pregador | Powered by Blogger