Penyembelihan dalam Islam
Islam memberikan aturan yang jelas tentang setiap binatang yang akan di konsumsi dimana cara mendapatkannya dengan di tangkap. Yaitu bahwa binatang-binatang tersebut haruslah di sembelih terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan syariat.
Maksud dari penyembelihan disini adalah proses mematikan hewan / binatang dengan cara memotong pada bagian leher ( saluran nafas, saluran makanan dan urat utama ), dengan menggunakan alat tertentu agar hewan tersebut halal untuk dimakan. Dengan kata lain, apabila kita mematikan / mengkonsumsi hewan tanpa proses penyembelihan, maka kedudukan daging hewan tersebut adalah haram ( bangkai ). Kecuali bakai ikan dan belalang, halal memakannya.
Syarat / Ketentuan Penyembelihan
A.Syarat penyembelih (orangnya) ,disyaratkan sebagai berikut
- beragama Islam
- berakal sehat
- menyembelih dengan menyebut nama Allah swt
- laki-laki baligh
Binatang yang di sembelih syaratnya adalah binatang yang halal di makan, sebelum di sembelih masih dalam keadaan hidup, harus putus urat tempat berlalunya makanan dan minuman serta saluran pernapasan yang terletak di leher. Binatang yang tidak mungkin di sembelih pada lehernya, dilakukan dengan cara melukai bagian badan manapun yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa karena lukanya. Sebagaiman sabda Rasulullah saw :
عَنْ رَافِـعٍ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّـَمَ فِى َسفَـرٍ فَنَدَّ بَعِيْرٌ مِنْ اِبِلِ الْقَوْمِ وَلَمْ يَكُنْ مَعَهُمْ خَيْلٌ فَرَماَهُ رَجُلٌ بِسَهْمٍ فَحَسَبَهُ. فَقَالَ النَّبِيُّصَلَّى اللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ اِنَّ لِهَذِهِ الْبَهاَئِمِ اَوَابِدَ كَأَوَابِدِ اْلوَحْشِ فَمَا فَعَلَ مِنْهَاهَذَا فَافْعَلُوْابِهِ هَكَذا: رواه الجماعة
Artinya : “Dari Rafi’ ia berkata, “Kami pernah bersama Rasulullah saw dalam suatu perjalanan, kami bertemu seekor unta milik suatu kaum, sedangkan mereka tidak membawa kuda untuk mengejarnya, maka dilontarkanlah unta itu oleh seorang laki-laki dengan anak panahnya,lalu mati unta itu, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya binatang itu bertabiat seperti binatang liar. Terhadap binatang seperti ini perbuatlah olehmu demikian”. (HR. Jama’ah Ahli Hadits)
Rasulullah saw bersabda :
عَنْ اَبِى الْعُشَرَاءُ عَنْ اَبِيْهِ قاَلَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلماَمَّانَكُوْنُ الذَّكَاةُ اِلاَّ فِى الْخَلْقِ وَاللَّّّّبَّـةِ؟قاَلَ لَوْطَعَنَت ; فِى فَخْذِهَاَلاَجْزَاكَ ; رواه الجماعة
Artinya : “Dari Abu Usyara’ dia berkata: Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw, “Adakah tidak sah menyembelih kecuali di kerongkongan dan di pangkal leher?” Jawab beliau, “Kalau engkau bacok dipahanya, sesungguhnya cukuplah tajam”. (HR. Jama’ah)
C.Syarat alat untuk menyembelih
Alat untuk menyembelih adalah benda tajam yang dapat melukai binatang baik dari logam. bambu, batu dan sebagainya, kecuali tulang/kuku dan gigi. Sebagaimana sabda Nabi :
عَنْ رَافِع ابْنِ خَدِيْجٍ مَااَنْهَرَالدَّمَ وَذُكِرَاسْمُ اللهِ عَلَيْهِ فَكُلُوْامَالَمْ يَكُنْ سِنًّااَوْظُفْرًا; رواه البخارى ومسلم
Artinya : “Dari Rafi’ bin Khadij alat apa pun yang dapat mengalirkan darah dan dengan menyebutkan nama Allah makanlah olehmu kecuali gigi dan kuku”. (HR. Bukhari dan Muslim)
D.Tata cara pelaksanaan penyembelihan
Dalam menyembelih binatang ada beberapa hal yang diperhatikan dan dilakukan, yaitu antara lain :
- Menajamkan alat penyembelihan.
- Menghadap qiblat baik penyembelih maupun binatang yang akan di sembelih.
- Digulingkan ke tulang rusuknya yang sebelah kiri agar mudah dalam penyembelihan.
- Menyembelih sebaiknya di pangkal leher, memotong urat nadi dan tenggorokan agar segera mati.
- Dilonggarkan semua tali ikatan supaya bebas bergerak dan tidak ada unsur penyiksaan terhadap binatang yang akan di sembelih.
- Membaca basmalah, takbir dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
- Apabila menerima daging pemberian orang lain dan tidak mengetahui proses penyembelihannya, maka hendaklah ia membaca basmalah ketika memakannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw berikut :
عَنْ شَدَّادِبْنِ اَوْسٍ قَالَ ثِنْتَانِ حَفِظْـتُهُمَاعَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:اِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلاِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ فَاِذَاقَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُواالْقِتْلَةَ فَاِذَاذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُواالذَّبْحَ وَالْيَحِدَّاَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ ; رواه مسلم
Sabda Nabi Muhammad saw :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ قَوْمًاقَالوا للنبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ قَوْمًا يَأْتُوْنَ بِلَحْمٍ لاَنَدْرِى اَذُكِرَاسْمَ اللهِ عَلَيْهِ اَمْ لاَ,فَقَالَ ; سَمُّوااللهَ عَلَيْهِ وَاَنْتُمْ وَكُلُوْهُ ; رواه البخارى
Artinya : “Dari Aisyah ada sejumlah orang berkata kepada Nabi SAW, “Ada orang-orang yang datang kepada kami membawa daging yang kami tidak mengetahuinya, apakah disebutkan nama Tuhan (waktu menyembelihnya) atau tidak.” Rasul bersabda, “Kamu sendiri yang membacakan nama Allah untuk daging itu dan setelah itu makanlah”. (HR. Bukhari)
D.Qurban (Udhiyah)
Qurban berasal dari kata qaraba yang artinya dekat,mendekatkan. Sedangkan menurut istilah qurban adalah menyembelih hewan dengan tatacara tertentu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hukumnya adalah sunnat muakad yaitu sunat yang sangat dianjurkan. Firman Allah SWT
إِنَّآ أَعۡطَيۡنَـٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ (١) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ (٢) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ (٣
Artinya : Sungguh, kami telah memberimu ( Muhammada ) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena tuhanmu dan berqurbanlah. Sunguh, orang yang membecimu sdialah yang terutus dari rahmat Allah SWT ( Q.. Al kautsar ayat 1 – 3 )
Beberapa hal yang berhubungan dengan qurban :
- Waktu pelaksanaannya : pada hari raya Idul Adha ( sesudah shalat ied ) dan Hari Tasyrik : 11,12,13 Dzulhijah, sebelum matahari tenggelam )
- Jenis hewannya : unta,sapi,kerbau,kambing dan domba (Q.S. Al Haj : 35)
- Syarat hewannya : sehat, tidak cacat, jantan, cukup umur (kambing 1 thn lebih, sapi / kerbau 2 tahun lebih )
Aqiqah menurut bahasa berarti bulu atau rambut anak. Sedangkan menurut istilah aqiqah adalah menyembelih hewan dengan tatacara tertentu sehubungan dengan kelahiran anak dan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah SWT. Hukumnya adalah sunnat muakad yaitu sunat yang sangat dianjurkan. Beberapa ketentuan aqiqah antara lain :
- Jenis hewannya : kambing dan domba
- Syarat hewannya : sehat,tidak cacat, jantan, cukup umur ( kambing 1 thn lebih / giginya sudah berganti)
- Jumlah hewanya : 1 ekor bagi anak perempuan dan 2 ekor bagi laki-laki
- Waktunya : 7 hari sesudah kelahiran, apabila pada waktu tersebut, orang tua si bayi belum mampu melaksanakannya, maka boleh dihari lain sebelum anak tersebut baligh / dewasa.
- Daging aqiqah sebelum disedekahkan,alangkah baiknya dimasak terlebih dahuluRasulullah SAW bersabda :
- Dari Samurah, Bahwasahnya Rasulullah SAW bersabda : Anak yang lahir itu tergadai dengan aqiqahnya sampai disembelih hewan sebagai tebusannya pada hari ke 7 ( dari kelahirannya), dicukur dan diberi nama ( H.R. Ahmad dan Tirmizi )
- Dalam rangka beribadah kepada Allah SWT
- Bersyukur atas nikmat yang Allah SWT telah berikan kepada kita
- Meningkatkan kepedulian social diantara sesama manusia
وَلِڪُلِّ أُمَّةٍ۬ جَعَلۡنَا مَنسَكً۬ا لِّيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَـٰمِۗ فَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهٌ۬ وَٲحِدٌ۬ فَلَهُ ۥۤ أَسۡلِمُواْۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُخۡبِتِينَ
Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut namaAllah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepadaorang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
Sekian ulasan saya mengenai penyembeliha dalam Islam mulai dari syarat dan penentuan penyembelihan. Semoga bermanfaat
0 komentar:
Post a Comment