Wednesday, May 25, 2011

Bunyi

Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan,  terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran akibat adanya suatu energi atau tenaga. Kemudian getaran tersebut oleh pengantar diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai di telinga kita, barulah kita dapat mendengarkannya sebagai suatu bunyi.

Apabila sebuah senar gitar dipetik, maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut dipegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang.

Sumber bunyi

Ada beberapa sumber bunyi:
  1. Logam
  2. Kulit
  3. Udara, dll
Selain perbedaan bahannya, sumber bunyi dapat dibedakan oleh bentuk dan ukurannya. Bila bentuknya berbeda, maka berbeda pula bunyinya. Jadi sumber bunyi akan berbeda oleh perbedaan bahan, bentuk dan ukurannya.

Tenaga
Sumber bunyi akan bergetar, bila adanya tenaga atau energi yang menggetarkannya. Tenaga ini bisa berupa :
  • Tenaga Manusia 
  • Tenaga Listrik
  • Tenaga Angin 
  • Tenaga Uap
  • Tenaga Air, dll
Dari bermacam-macam tenaga tersebut ada beberapa kesamaan sifat, yaitu bahwa tenaga itu :
1. Dapat diubah atau dikurangi
2. Dapat disimpan
3. Dapat dialihkan
4. Dapat dighabungkan

Contoh :
Jam weker, tenaganya dapat disimpan untuk berbunyi
Pemain biola tidak langsung menyentuh sumber bunyinya.

Zat Penghantar
Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak digunakan. Namun sebenarnya udara penghantar bunyi yang lamban, bukan berarti tidak baik. Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter per detik. Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain :

Gabus………………………………...500 meter per detik
Timah………………………………...1190 meter per detik
Air………………………………........1440 meter per detik
Besi………………………………......5120 meter per detik

Angka-angka tersebut memang dapat berubah oleh karena perubahan suhu. Namun perubahan ini kecil sekali, sehingga praktis kurang begitu berarti.

Frekuensi
Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh cepat-lambatnya getaran dari sumber bunyi. Biasanya dari banyaknya getaran per detik. Semakin banyak getaran per detiknya, semakin tinggi bunyinya. Dan banyaknya getaran per detik ini disebut Frekuensi. Dalam pengukuran frekuensi biasanya dihitung dengan satuan Cps ( cyeles per second), yang berarti getaran per detik. Disamping itu, khususnya dalam tehnik radio di pakai pula satuan Hz (hertz), ini diambil dari nama Heinric Hertz (1857-1894), seorang ahli pengetahuan alam bangsa Jerman.

Maka : 440 Cps = 440 Hz = 440 getar per detik

Secara umum daya dengar manusia antara 16 Hz sampai dengan 16.000 Hz.
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi frekuensi tinggi-rendahnya daya dengar manusia.

Kekuatan bunyi
Bunyi yang kuat bebeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo, resonansi, dan jarak.

amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.

Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan getar sumber bunyi.

Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatan bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.

Jarak dimaksudkan bahwa kekuatan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Semakin dekat, akan semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diukur. Biasanya digunakan satuan decibel, yang disingkat db.

Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan, lebih kurang 20 db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar, kurang lebih hanya mencapai 95 db.

 Timbre
Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar.

Kecepatan Bunyi / Cepat Rambat Bunyi di udara

Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara maka cepat rambat bunyi semakin cepat, karena partikel udara lebih banyak.

Bunyi tidak dapat terdengar pada ruang hampa udara, karena bunyi membutuhkan zat perantara untuk menghantarkan bunyi baik zat padat, cair maupun gas.
 
*Sumber :http://smart-pustaka.blogspot.com/search/label/Fisika*  

0 komentar:

 

Copyright © ILMU KAULA Design by O Pregador | Powered by Blogger